Q.S AL-AHZAB
70-71
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
71. niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Q.S QAAF : 18
مَّا
يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
HADTS
Dala kitab Shahih Muslim hadits no. 2589
disebutkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَأكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ اَفَرَاَيْتَ
إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنَّ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُولُ
فَقَدِاغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَهُ
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat,
“Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya
yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan
hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut, “Bagaimana
apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab,
“Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan
bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta
atas dirinya”
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُم
ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ
تُشْرِكُوا بِهِ سَيْئًا وَأَنْ تَعتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ
تَفَرَّ قُواوَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ وَكَشْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ
الْمَالِ
“Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga
perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian
hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya serta berpegang teguh
pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian berpecah belah. Dan
Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa berdasar),
banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan harta” [1]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ
نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكُ ذَلِكَ لاَمَحَااَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِيْنَا
هُمَا النَّظَرُ، وَاْلأُذُنَانِ زِيْنَا هُمَا الاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ
زِيْنَاهُ الْكَلاَمُ، وَالْيَدُ زِيْنِاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِيْنَاهَا
الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوِى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ
وَيُكَذِّ بُهُ
“Setiap anak Adam telah mendapatkan bagian
zina yang tidak akan bisa dielakkannya. Zina pada mata adalah melihat. Zina
pada telinga adalah mendengar. Zina lidah adalah berucap kata. Zina tangan
adalah meraba. Zina kaki adalah melangkah. (Dalam hal ini), hati yang mempunyai
keinginan angan-angan, dan kemaluanlah yang membuktikan semua itu atau
mengurungkannya”
Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Muslim
no.64 dengan lafaz.
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ
الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah orang muslim yang paling
baik ?’Beliau menjawab, “Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat
dari gangguan lisan dan tangannya”.
Komentar
Posting Komentar